Bidang Pekerjaan
Utama
Merupakan garis pokok
penggolongan kegiatan ekonomi. Penggolongan ini diberi kode satu digit dengan
kode alphabet. Dalam KBLI seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan
menjadi 21 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai
U. Dalam hal ini untuk kategori konstruksi diberi kode F.
Kualifikasi
dari Bidang Pekerjaan Utama
Kualifikasi Perusahaan
adalah penggolongan perusahaan konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi
kemampuan usaha, yang selanjutnya dibagi menurut kemampuan melaksanakan
pekerjaan berdasarkan kriteria risiko, dan/atau kriteria penggunaan teknologi,
dan/atau kriteria besaran biaya.
Balas Jasa
Pekerja
Balas jasa adalah
kompensasi yang diberikan kepada pekerja berupa gaji, upah lembur, hadiah,
bonus atau tunjangan baik dalam bentuk uang maupun barang
Nilai
konstruksi yang diselesaikan
Nilai Konstruksi adalah
nilai pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pihak kontraktor berdasarkan surat
perjanjian (surat perintah kerja) antara pemilik dengan kontraktor atau antara
kontraktor umum dengan subkontraktor Nilai konstruksi dirumuskan sebagai nilai
pekerjaan dikurangi nilai pekerjaan yang disubkontrakkan dikalikan realisasi
fisik pekerjaan yang diselesaikan. NK = (NP - NS) x % NR NK =Nilai konstruksi,
NP = Nilai kontrak, NS = Nilai subkontrak, %NR = Persentase realisasi fisik
pekerjaan yang diselesaikan. % NR didapat dari persentase pekerjaan yang
diselesaikan akhir periode survei dikurangi persentase pekerjaan di awal
periode survei.
Nilai
Pemakaian Bahan/Material
Nilai pemakaian
bahan/material adalah seluruh nilai bahan/material yang dipakai untuk setiap
pekerjaan selama satu tahun baik yang disediakan pemilik pekerjaan.
Bahan/material yang disediakan perusahaan dicatat di pengeluaran sedangkan
bahan/material yang disediakan pemilik dicatat pada pendapatan perusahaan.
Upah Tenaga
Kerja Konstruksi
Upah tenaga kerja pada proyek
kostruksi, bukan konstruksi perorangan pada rumah tangga
Harga Bahan
Bangunan
Harga Transaksi pada level
pedagang grosir, produsen, atau pedagang eceran
Sewa Alat
Berat
Tarif Sewa alat berat tanpa bahan
bakar, upah operator, dan mobilisasi
Survei
Harga Kemahalan Konstruksi
Kegiatan pengumpulan data survei
Harga Kemahalan Konstruksi (HKK) merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) menghasilkan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) yang
merupakan komponen penunjang dalam kegiatan penghitungan Dana Alokasi Umum
(DAU). Data harga yang dicakup dalam survei HKK adalah harga bahan
bangunan/konstruksi, sewa alat berat konstruksi, dan upah jasa konstruksi.
Selain data tersebut, dikumpulkan pula data realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan Bill of Quantity (BoQ) proyek yang telah selesai
sebagai data bobot/timbangan IKK kabupaten/kota dan provinsi. Data tersebut
dikumpulkan melalui survei serentak di seluruh kabupaten/kota di Indonesia
dengan jumlah sampel rata-rata 15 responden pedagang tiap kabupaten/kota pada 4
(empat) periode waktu yang berbeda (Januari, April, Juli, dan Oktober).
Kegiatan survei ini menghasilkan data IKK pada level Kabupaten dan Provinsi
yang berguna sebagai variabel pengalokasian DAU.
IKK merupakan indeks spasial, yaitu
angka yang menunjukkan perbandingan tingkat biaya konstruksi suatu
kabupaten/kota terhadap kota acuan. Metode yang digunakan untuk menghitung
IKK yaitu regresi Country Product Dummy (CPD)
Survei
Perusahaan Konstruksi Triwulanan
Survei perusahaan konstruksi
triwulanan merupakan pendukung kegiatan Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan,
untuk memperoleh indikator kecenderungan perubahan kegiatan sektor konstruksi
dalam periode triwulanan
Updating
Direktori Perusahaan Konstruksi
Updating perusahaan konstruksi
yaitu kegiatan untuk mendapatkan kelengkapan dan kemutakhiran informasi tentang
nama, alamat, dan aktivitas perusahaan yang digunakan dalam membentuk kerangka
induk perusahaan konstruksi setiap tahun.
Survei
Perusahaan Konstruksi Tahunan
Survei yang bertujuan untuk memperoleh
data perusahaan konstruksi keadaan tahun 2017, tentang struktur dan ciri-ciri
sektor konstruksi di Indonesia melalui data-data jumlah perusahaan konstruksi,
banyaknya tenaga kerja dan balas jasa, pemakaian tenaga listrik, pemakaian
bahan bakar, pendapatan dan pengeluaran pekerjaan konstruksi, bahan/material
yang digunakan, pembentukan barang modal, dan lain-lain dalam periode tahun
2017.